

Berapa lama?
2 bulan.
Turun berapa banyak?
8 kilo. Tapi itu dari berat awal gue di Juni 2011. Waktu masuk ITB (2009) berat gue lebih berat 3/4 kilo mungkin, my fattest moment in life (momen tergendut dalam hidup gue!).
Gimana caranya?
Rombak pola makan dan perbanyak olahraga! Gue menjadi anggota di tempat fitness di kawasan Bintaro, New Body. Di situ dengan bantuan salah seorang personal trainer, selama 2 bulan gue dibimbing dan dipantau terus perkembangannya. Gue makan 5 kali sehari, pantang: junk food, gorengan, cream, santan, kulit ayam, nasi putih, mayonaisse, kue-kue yang manis-manis. Gue mencatat semua yang gue makan dan kalorinya gue hitung. Kalau gak gitu, bisa seenaknya comot sana comot sini dengan pembenaran ‘cuma comot dikit’ padahal dikit-dikit jadi bukit kan?
Setelah diet, jujur pola makan gue memang tidak seketat pas masa personal training..karena jujur saja menjadi mahasiswa di jurusan yang sangat sibuk itu sulit buat menjaga pola makan segitu ketatnya, apalagi anak kos seperti gue yang stay di kampus sampai larut malam buat ngerjain tugas/kegiatan. Yang penting sih gak over dan tetap olahraga. Gue di Bandung juga jadi member di Celebrity Fitness PVJ jadi kalau mau olahraga ke situ (lumayan bisa cardio sambil nonton TV, gue gak punya di TV di kosan, TV buat rame-rame pun nggak ada haha). Sekarang olahraga bukan lagi jadi beban/rutinitas, malah jadi kebutuhan biar segar, bugar, dan mood bagus 🙂
Pake obat-obatan atau cara instan?
NO! TIDAK SAMA SEKALI..nyokap gue selalu melarang pakai cara instan. Lagipula kalau lo mencoba untuk mengerti sistemnya lo bakal ngerti cara instan itu bukan cara yang tepat sasaran..Belum lagi efeknya yang berbahaya buat tubuh -__- Justru yang kontinu, pelan, tapi pasti yang aman dan bertahan lama efeknya 🙂







Leave a reply to ade Cancel reply