Isei? UKSU ITB!

Akhirnya..dilantik juga.

Setelah proses panjang dari kenal-kenalan satu angkatan, saling mengisi buku angkatan, kumpul angkatan, suka duka ngerjain tugas, menyelesaikan masalah, musyawarah berlarut-larut, kumpul angkatan sampai larut malam, kaderisasi, baris-berbaris, dibentak-bentak, membela teman yang melakukan kesalahan, mempelajari materi, membeli spek roti dan aqua setiap hari, memakai name tag bertali rafia, memakai ponco yang bau di kala hujan, dibentak-bentak, di-confront secara langsung oleh senior yang lewat-lewat di barisan, malam mingguan di selasar TVST dengan bernyanyi-nyanyi dan main kartu, berkunjung ke sekre yang penuh dengan swasta, berlatih untuk penampilan presentasi budaya, duduk di tunnel sampai pegal, presentasi budaya hingga pagi, mencari akal untuk menjawab pertanyaan klasik solusi-konsekuensi-esensi, jalan bareng untuk menghilangkan rasa penat, cari danus dan membujuk peserta USM dengan cara dipasu-pasu, mencari tukang lapet yang bisa memproduksi 300 lapet dengan harga terjangkau, bisa makan nasi porsi pria dalam 10 menit, menahan dibentak-bentak dengan volume maksimal, berdiri di hadapan swasta dan dipanggil ‘Jugul-jugul’, menahan tawa saat ada yang lucu, berjalan-jalan dari satu spot ke spot lain dengan mata tertutup sapu tangan, berteriak ‘Hidup Uksu’ sambil lompat-lompat kayak pocong, merasa ada sesuatu yang dipasangkan swasta pada kepala.

lalu

saat penutup mata dibukakan..

ternyata kami satu angkatan yang tadinya 107 jadi 70 orang itu

sudah berdiri apik melingkar di depan sekre UKSU, di areal Sunken Court

dengan slayer UKSU ITB 2009 sudah diikatkan pada kepala kami

dengan 100 botol kratidaeng dengan api menyala di dalamnya tertata apik di sisi kiri dan kanan bagian atas Sunken Court

dan di tengah ada api unggun dalam tong

dan himne PCAB yang dilantunkan secara akustik serta pembacaan surat keputusan ketua mengenai pelantikan angkatan 2009

yang tadinya galak berubah menjadi ceria

yang tadinya dingin menjadi hangat

cemberut dan ketegangan bertransformasi menjadi senyum dan tawa

posisi tegap menjadi posisi menari-nari